Joger

Ketika wisatawan datang ke Bali maka belum lengkap rasanya jika belum ke Joger. Jika wisatawan pernah ke Bali namun belum pernah ke Joger maka itu dianggap wajar, yang kurang ajar adalah ketika wisatawan belum pernah ke Bali tapi mengaku sudah pernah ke Joger, karena Joger hanya ada di Bali. Joger adalah Pabrik Kata kata ala Mr. Joger dengan nama asli Joseph Theodorus Wulianadi.

Mr. Joger

Jika tempat lain adalah pusat oleh oleh maka Joger adalah Pusat Tolah Toleh terbesar di Bali karena dengan banyaknya design kata kata Joger di Produknya hingga memecahkan rekor muri dengan design terbanyak maka tak heran jika di musim ramai Joger bisa dikunjungi sampai tujuh belas ribu orang per hari. Nama Joger diambil dari penggabungan dua konsonan terdepan dari dua nama, Jo diambil dari nama Joseph dan Ger diambil dari nama Gerald yang memberi modal awal sebagai kado pernikahan. Dua nama ini di gabung terbentuklah nama Joger

1. Kuta

Joger Luwus

Berawal dari berjualan Batik di Kuta, tepatnya di Jalan Raya Kuta, Mr. Joger mendapatkan kainnya dari pasar Klewer Solo, yang kemudian di jual pada wisatawan di Bali. Karena pada saat itu market pasar dominan dikuasai wisatawan asing, Mr. Joger melihat wisatawan domestic sebagai peluang yang belum terjamah. Mulailah Mr. Joger mengembangkan kreatifitas dengan design unik dan kata kata pada produknya, ternyata kata kata bisa menjadi keunikan tersendiri dalam produknya, karena kata kata jika diolah bisa jadi oleh oleh, baik itu sandal, sepatu, baju, celana, tas, pernak pernik, gantungan kunci bahkan jam pun dibuat dengan konsep yang unik. Inilah yang membuat wisatawan rela antri untuk membuang uangnya disana untuk membeli karya jelek Mr. Joger, karena menurut Mr. Joger karena jelek makanya dijual sedangkan yang bagus tentunya dipakai sendiri.

2. Luwus

Joger luwus

Berawal dari rasa tidak nyaman, toko Joger yang terletak di jalan Raya Kuta dikunjungi hingga tujuh belas ribu orang per hari, tentunya menjadi sumber kemacetan lalu lintas. Jangankan untuk masuk, untuk keluar toko pun harus antri panjang di Kasir. Suasana Kuta yang panas dan jumlah orang yang banyak, seberapa banyak pun AC dipasang tetap saja terasa panas. Maka dari itu Joger pun membuka Teman Joger alias Tempat Penyaman, bukan cabang Joger karena Joger bukan pohon jadi tak mungkin punya cabang. Dipilihlah Luwus karena lokasinya yang strategis searah menuju kawasan dataran tinggi Bedugul yang tentunya relative sejuk. Selain itu muncul niat baik Joger untuk meratakan perekonomian masyarakat Bali utara dan selatan. Karena dengan dibukanya Joger di area Luwus, diharapkan bisa memicu roda perekonomian disana.