Candidasa adalah kawasan wisata berupa Pura yang berada di ketinggian Bukit ditepi Pantai selatan Bali. Tepatnya di banjar Samuh, Desa Sengkidu Kecamatan Manggis Kabupaten Karangasem. Berada di jalur utama Candidasa Menuju Bugbug, 13 km diselatan kota Amlapura, 53 km dari kota Denpasar dan 66 km dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai. Terdapat kolam lotus yang luas didepan pura dan pantai berpasir hitam yang asri dan berbagai fasilitas pariwisata seperti hotel dan restaurant.

Candidasa

Sesuai uraian Lontar Bhuwana Tattwa karya Maharsi Markandeya, pada masa pemerintahan Sri Aji Jayapangus Arkajalancana (Saka 1099-1103/1177-1181M) keturunan wangsa Surya Waisnawa, beliau beristri dua orang yaitu Sri Parameswari Induja-ketana penganut ajaran Siwa dan Sri Mahadewi Sangkaja-cihna keturunan Tionghoa beragama Budha, untuk menjaga keharmonisan beragama dalam kehidupan masyarakat maka dibangunlah pura bernuansa Siwa Budha dengan corak Lingga Siwa dan Patung Dewi Hariti.

Candidasa

Dalam ajaran Siwa dikenal dengan inti ajaran dasa aksara sebagai simbul pengider bhuwana, dimana apa yang ada dalam bhuwana agung (alam semesta) juga ada dalam bhuwana Alit (badan manusia) dan dasa aksara itu yaitu Sang, Bang, Tang, Ang, Ing, Nang, Mang, Sing, Wang, Yang. Dasa aksara ini adalah simbul penyatuan diri dan sang Pencipta dalam Sunya, atau Mbang yang dikenal dengan inti Sastra Jendra. Sedangkan dalam ajaran Budha, dikisahkan Dewi Hariti adalah pemakan anak kecil, dan setelah mendapat pencerahan sang Budha akhirnya berbalik menjadi penjaga dan penyayang anak anak, disini nampak Dewi Hariti dikelilingi sepuluh anak kecil sebagai simbol kemakmuran. Dari inti ajaran ini dapat ditarik kesimpulan ajaran yang sama, manusia yang tidak mengenali dirinya seperti Raksasa pemakan manusia, setelah belajar mengenali diri melalui penyatuan kesadaran diri dan sang pencipta melalui ajaran dasa aksara ini diharapkan memperoleh pencerahan dan kesadaran diri. Hanya orang sadarlah yang akan menemukan kesejahteraan bagi dirinya.

Candidasa

Dari pengembangan kesadaran dasa aksara (Siwa)dan dasa rare Dewi Hariti (Budha) inilah dibuatkan candi yang diberi nama Candi Dasa. Berlokasi ditempat yang unik, dimana diatas pura terdapat bukit dataran tinggi, dan dibawahnya adalah laut. Konsep segara giri atau Lingga Yoni tercermin dalam pemilihan lokasi pembangunan pura ini. Maka dari itu diyakini jika tempat ini menjadi tempat yang akan membawa kemakmuran dan kesuburan. Dipercaya juga oleh masyarakat Bali jika ada pasangan yang menghendaki memiliki keturunan agar memohon disana.

Candidasa

Kini kawasan Candidasa banyak diminati dan dikunjungi wisatawan baik lokal maupun mancanegara, disamping pemandangan pantai yang indah, dengan pemandangan pulau nusa penida, nusa kambing dan Lombok dari kejauhan memberi suasana tenang dan damai. Sangat sesuai untuk melepas kepenatan dan jenuh.

Candidasa