Tanah Lot

Tanah Lot adalah nama areal pura yang berlokasi di Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten Tabanan. Berlokasi 11 km diselatan kota Tabanan dan 39 km di Barat kota Denpasar. Untuk menuju lokasi Tanah lot dapat ditempuh melalui dua jalur, yaitu jalur canggu dan jalur utama jalan Kediri. Jalur Canggu adalah jalur tikus yang memotong di bagian tengah kota, melalui jalur padat wisatawan seperti brawa dan canggu, jalur ini tidak dapat dilalui kendaraan besar seperti bus, dan sering mengalami kemacetan panjang saat jam sibuk. Sedangkan jalur utama di jalan Kediri memiliki jarak yang lebih panjang namun lebar jalan yang memadai cenderung lebih aman dan nyaman jika berkunjung.

Tanah Lot

Area parkir Tanah Lot dibagi menjadi 2 area, jika menggunakan kendaraan roda dua dan mobil masuk ke jalur kiri dan membayar tiket masuk didepan. Sedangkan untuk Bus masuk lurus dan tiket dibayar di loket di sebelah pintu  masuk. Untuk menuju areal Tanah Lot bisa masuk melalui pintu tiket setelah menunjukkan tiket. Setelah itu anda akan melewati 200 meter jalan setapak yang di kanan kiri nya adalah pedagang yang menjual pernak pernik.

Tanah lot

Gerbang Utama dengan patung Dwapala menjaga gerbang adalah tanda pembatas anda telah memasuki kawasan Tanah Lot, disebelah kanan gerbang terdapat Wantilan balai serbaguna yang biasanya dipergunakan saat rapat, penerimaan tamu dinas atau pun adat, juga sering digunakan sebagai tempat pagelaran seni budaya. Disebelah kiri terdapat Balai Pesanekan, tempat istirahat sekaligus mempersiapkan segala keperluan persembahyangan sebelum upacara dimulai. Terdapat jalan setapak ke kanan dihiasi taman bunga yang akan mengarah menuju Enjung galuh dan Batu Bolong.

Tanah Lot

Pelataran Pura Penyawangan ditandai dengan gerbang kedua yang bernama candi Bentar, disebelah kanan terdapat ruang informasi untuk memberikan informasi ataupun memanggil kelompok atau anggota anda yang terpisah. Disebelah kiri candi bentar terdapat Balai Gong yang hanya difungsikan saat Upacara digelar sebagai tempat meletakkan alat music gamelan. Dari sini anda akan melihat pura besar disebelah kanan informasi bernama pura Penyawangan, mengingat Pura Utama Tanah Lot hanya bisa dimasuki saat air surut dan hanya dibuka disat upacara tertentu saja, maka sewaktu waktu persembahyangan bisa dilakukan di pura penyawangan ini.

Tanah Lot Bali

Halam utama Tanah Lot terletak di tepian pantai, disebelah kiri adalah posko penjaga pantai yang selalu siaga menjaga kawasan pantai mengingat tinggi ombak disini mencapai 4 meter dan menghadap langsung ke Samudra Hindia, diharapkan selalu berhati hati dan selalu beraktifitas diantara dua bendera merah kuning. Dari tepian pantai anda akan melihat sebuah pulau yang seakan mengapung diatas air laut, di bagian atas pulau terdapat Pura Utama sebagai stana Bathara baruna dan Ciwa dimana didalamnya terdapat Ciwa Lingga di bagian pemujaannya. Dibagian bawah pulau terdapat Gua yang bernama Beji, disini terdapat sumber mata air tawar walaupun berada ditengah laut. Biasanya digunakan sebagai tempat melukat atau pembersihan diri, walau berbeda agama setiap pengunjung dipersilakan untuk ikut membersihkan diri secara spiritual. Akan sangat baik untuk membersihkan diri jika anda merasakan gejala aneh diluar nalar, biasanya digunakan meruwat orang yang kena guna guna, santet ataupun ilmu mistis lainnya. Jika malam, ular laut akan muncul disekitar pulau mengingat ular laut (Laticuda colubrine) adalah binatang nocturnal yang aktif saat malam dan diharap selalu berhati hati mengingat ular laut memiliki racun Neurotoxin dan Cardiotoxin yang berdampak fatal pada tubuh manusia.

Tanah lot

Sunset Point adalah tempat terbaik untuk menikmati panorama matahari terbenam dengan Pura Tanah Lot sebagai latar utamanya. Sunset point bisa diakses melalui jalur kiri dari pantai, terdapat pedagang yang menjual makanan dan minuman disepanjang jalur tersebut. Sebaiknya selalu memperhatikan jadwal terbit dan terbenam matahari sebagai acuan dan memperhatikan siklus peredaran matahari untuk mendapatkan pemandangan sunset terbaik. Matahari terbenam terbaik biasanya terjadi bulan Maret dan September.

Tanah lot sunset point

Enjung Galuh adalah tonjolan darat ke tengah laut di ceruk Tanah Lot, dari sini anda bisa melihat pemandangan pura tanah Lot dari posisi yang lebih tinggi, sangat sempurna untuk mengambil foto Ombak yang menghempas Karang di Pura Tanah Lot. Untuk mencapai lokasi ini bisa melalui jalur pelataran tengah disebelah wantilan kea rah Barat. Terdapat spot foto yang Instagramable bagi pemburu foto cantik sebagai postingan anda.

Tanah Lot Enjung Galuh

Batu bolong adalah ceruk di sebelah Enjung Galuh dengan Pura yang terletak diatas tebing yang berlubang (bolong), dari sini pemandangan ceruk dan enjung memiliki keindahan tersendiri. Merupakan tempat yang sangat indah menyaksikan matahari terbenam apalagi jika bulan maret matahari terbenam tepat ditengah Lubang di Bawah Pura Batu Bolong.

Batu bolong tanah lot

Untuk menjaga kelestariannya, pemerintah Provinsi Bali melalui Proyek Pengamanan Daerah Pantai Bali melakukan konservasi pada pelataran Pantai Pura Tanah Lot, Tahap I mulai dikerjakan pada 1987 dengan meletakkan Tetrapod didepan Pura tanah Lot, karena pertimbangan mengganggu keasrian dan keindahan asli Pantai maka dilakukan pengkajian kelayak dengan melibatkan tokoh agama dan masyarakat setempat, maka konservasi lanjutan pada 1989. Penempatan pemecah ombak dibawah laut dan penanaman terumbu karang mulai dilakukan pada 1992 dan diperbaharui kembali pada 1998. Perlindungan pada fisik bangunan pura pun dimulai pada bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 dengan biaya 95 miliar rupiah dengan pendanaan dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC)

Tanah lot

Diambil dari Lontar Dewa Tatwa sebelum diberi nama Tanah Lot wilayah ini disebut Pakendungan. Diambil dari nama Hutan Kendung (menggenang) dimana perairan dibawahnya berlumpur dan airnya menggenang. Konsep dualisme adalah konsep asli yang dianut masyarakat Bali, purusa dan pradana, inilah yang diterapkan dalam konsep Gunung dan Laut. Untuk konsep gunung telah dibuatkan Pura yang kini dinamai Pura Dalem Pakendungan, sedangkan untuk mendirikan pura ditepian pantai yang berlumpur dan menggenang tidaklah mudah, maka dari sanalah tetua desa memohon anugrah Tuhan agar dibukakan kemudahan dalam mendirikan pura tersebut. Dikaruniailah masyarakat desa berupa Mantra Manik Astagina yang begitu diucapkan mengakibatkan tanah lumpur yang menggenang menjadi “Linet”  atau keras memadat. Hingga kini ditepian pantai dapat dijumpai tanahnya berwarna merah dan keras. Kata Linet inilah yang beradaptasi menjadi Let. Tanah Let pun secara etimologi kini melebur menjadi Tanah Lot yang berada di tepian Pantai.

Tanah lot

Berdasarkan Lontar Nirartha Purana disebutkan bahwa Dang Hyang Nirartha datang dari Gunung Raung menuju Bali dalam Dharmayatra pada tahun  saka 1500 (1578 M) beliau mengajarkan ajaran Dharma sepanjang perjalannya ke Timur. Setibanya beliau di Desa, beliau memberi wejangan pada masyarakat desa. Hingga sore hari beliau tiba di tepian Pantai, menyaksikan keindahan dan Cahaya Spiritual yang begitu bercahaya yang berasal dari Pura Tanah Lot. Beliau pun dibantu oleh nelayan menyebrang ke Pura Tanah Lot , beliau pun memulai Samadhhi dan mendapat wahyu jika siapapun yang datang ke Tanah Lot akan memperoleh Kebahagiaan. Rupanya apa yang dilakukan Dang Hyang Nirartha menimbulkan ketersinggungan dari kepala Desa yang bernama Ki Braban Sakti yang menyerang dang Hyang Nirartha dengan Kesaktiannya. Namun hingga pagi, Ki Beraban Sakti bahkan tak mampu menyentuh sang pendeta. Atas kesucian beliau, Ki Beraban Sakti pun menjadi pengikut Sang Pendeta. Diberikannlah wejangan pada Ki Beraban Sakti mengenai wahyu yang beliau dapatkan, beliau menghadiahi pula sebilah keris  yang mampu memusnahkan semua hama yang menyerang tanaman. Hingga saat ini keris tersebut distanakan di Puri Kediri dan dikeluarkan setiap Upacara di Pura Tanah Lot Buda Wage wuku Langkir setiap 210 hari.